ttkkdh logo

Oleh mosrelon Maret 19, 2021 Posting Komentar

Milad Ke-66, TTKKDH Jaga Nilai Kebudayaan - Kabar BantenKebudayaan Seni Tari dan Silat Indonesia Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk HilirKESTI TTKDHKebudayaan Seni Tari Embah Buyah salah satu kasepuhan menerima pendikan pencak Cimande dari Embah Ma'in yang mendirikan pusat pelatihan di kebun jeruk sebelah hilir , dimana Embah Ma'in memiliki 2 lahan kebun jeruk satu di jing satunya di hilir. Usai mempelajari pencak silat Cimande Embah Buyah kemudian kembali ke Kampung Oteng di Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak, selanjutnya melakukan petualangan ke daerah Lampung. Embah Buyah mengembangkan pencak Cimande dengan mendirikan paguron. Paguron Cimande yang berkambang dijawa add tersebut akhirnya diberi nama Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH). Pemberian nama paguron ini didasari tanda bakti kepada pendiri dan guru pencak silat Cimande yaitu Embah Khaer yang mengembangkan ilmu silatnya di Kampung Tarikolot dekat Sungai Cimande, kemudian penmabag Kebon Djeruk Hilir mengadoru nama tempat Embah Buyah Press release Kasepuhan KESTI TTKKDH - Penolakan penyelenggaraan Mubes V TTKDH tanggal 20 Februari 2021 Milad KESTI TTKKDH 19 November 2020 Jalin Persatuan dan Kesatuan Keluarga Besar H. M Muslich bin H. Abdul Karim. Artikel Terbaru Ritual ketaatan peninggalan sepuh berupa Sumpah Talek (Pertalekan Silat Cimande) harus selalu dijunjung tinggi semua individu yang terhubung langsung maupun tidak langsung sebagai warisan budaya dan sejarah TTKKDH. Bagi KESTI TTKKDH seni budaya pencak silat mengandung nilai-nilai dan norm yang harus dijaga dengan baik. Tradisi mengajarkan pencak silat dari generasi ke generasi secara turun-temurun merupakan proses pelestarian dan upaya untuk menjaga warisan budaya. Berita Terbaru Demi Cegah Perpecahan, Kasepuhan TTKKDH Banten Tolak Gelaran Mubes V - Sala de Disampaikan satu perwakilan Kasepuhan Kesti TTKKDH Banten, Agus Fatayasin Serang – For Kasepuhan Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir (TTKDH) Provinsi Banten melakukan pennda tanganan petisi penolakan terhadap Musyawarah Besar (MUBES) ke-V Kesti TTKDH secara resmi menolak penyelenggaraan Musyawarah Besar (Mubes) ke V yang digelar pada Sabtu 20 February 2021. Sebab, hal itu dianggap illegal karena telah melanggar AD/ART dan pertalekan. Penolakan Mubes V TTKKDH ← Banten, Siber I Cegah perpecahan, For Kasepuhan Kebudayaan Seni tari dan Silat Indonesia Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir Cegah perpecahan For Kasepuhan Kebudayaan Seni tari dan Silat Indonesia Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) Provinsi Banten tolak Mubes Kasepuhan Kesti TTKKDH Banten Tolak Digelarnya Mubes ← Kesti TTKKDH plays mengimbau warga TTKKDH agar kembali ke khitah 1952... CONTACTJl. Raya Rangkasbitung – Pandeglang, Sindangsari RT. 001 RW. 003 Kec. Warunggunung, Lebak – Banten082218822273humas@ttkdh.comSOCIAL LINES MEDIASITES

Selamat Datang. Silahkan Masuk ke Akun andaPerbaiki Kata SandiPasword akan dikirimkan ke Email anda Mengenal Lebih Dekat Makna Lambang dan Eksistensi Kesti TTKKDHFaqih26 Jan 2021BagikanSERANG – Kebudayaan Seni Tari (Kesti) Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKDH), merupakan organisasi seni kebudayaan yang telah dikenal dunia. Kesti TTKKDH lahir pada 12 Maulid 1373 Hijriyah atau 1952 Masehi. Selama kurang lebih 69 tahun Kesti TTKKDH telah melakukan ekspansi kebudayaan, mulai dari wilayah Banten hingga ke luar negeri. Eksistensinya dipandang positif oleh publik. Maka dari itu tak heran jika anggotanya kini mencapai sekitar 350 ribu yang tersebar di kabupaten/kota se-Banten, bahkan ada juga yang di luar daerah dan luar negeri. ♪ I'm gonna go ♪ Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Banten ini menjelaskan, Kesti TTKDH sendiri adalah sebuah perkumpulan kebudayaan seni silat dan tari aliran Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir yang berbentuk lingkaran. Menurutnya lingkaran itu pertanda kebulatan tekad. Padi melambangkan kesejahteraan pangan dan melambangkan ketidaksombongan karena padi semakin berisi semakin merunduk. Kapas hijau muda melambangkan kesuburan (perdamaian), dan putih melambangkan kesucian (kebersihan hati), ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (26/1/2021). Selain itu, dalam logo itu juga sebuah Keris, dimana Keris itu merupakan simbol kebudayaan para nenek moyang terdahulu yang nemiliki tuah yang luar biasa, baik dalam media dakwah maupun peperangan fisik. "Serta melambangkan semangat perjuangat pendekar Tjimande untuk mempertahankan hak (Amar Ma'ruf Nahi Mungkar)," kata Deden. Adapun untuk lingkar bulat yang mengelilingi menunjukkan kebulatan tekad dari perkumpulan Kesti TTKKDH yang cenderung tentang keagamaan, menghendaki kemakmuran sandang pangan serta memperkuat budaya for leluhur. Sementara itu, terdapat juga lima garis mengelilingi pusaka, yang melambangkan shalat 5 waktu, dan api berkobar 17 yang melambangkan jumlah 17 rakaat shalat wajib setiap harinya. (*/Faqih)Bagikan Prev PostNext Entrance fakta_banten